Puding Roti

Menyajikan hidangan yang istimewa untuk keluarga tercinta tidak harus repot dan riweh. Sebagai dessert atau camilan sore hari, kamu dapat membuat puding roti nan praktis ini. Sesuaikan bahannya dengan stok bahan yang ada di dapur kamu. Membuatnya pun tidak selalu harus dalam porsi banyak sehingga tidak perlu khawatir akan mubazir jika keluargamu hanya (masih) terdiri dari kamu dan suami (as I do).

 
Sebelumnya aku sudah beberapa kali psoting resep puding roti baik yang menggunakan gula pasir atau gula palm, dengan takaran 1 resep. Kali ini, aku membuat tidak sampai 1/2 resep. Ide ini aku dapatkan dari blognya Ummu Fatima. Resepnya bersumber dari web NCC.

So, guys, let's cook the recipe
Puding Roti

Bahan:
150 gram roti tawar (4 lembar roti tawar yang banyak dijual di SPM), potong kotak
200 ml susu cair
60 gram gula pasir
2 butir telur
1/2 sdt kayu manis bubuk
Kismis dan almond slice secukupnya

How To:
1. Kocok telur dan gula dengan balon whisk hingga gula larut (jika ingin menggunakan mixer, gunakan speed 1);
2. Tuang susu sambil terus dikocok hingga rata, saring;
3. Tambahkan kayu manis bubuk, aduk rata;
4. Susun roti di dalam pinggan tahan panas dengan rapi, siram dengan adonan susu. Dengan bantuan garpu, tekan-tekan roti hingga sempurna terendam, diamkan lebih kurang 15 menit;
5. Taburi kismis dan almond slice secara acak;
6. Oven selama kurang lebih 35 menit dengan api 180 derajat celcius. Angkat, biarkan dingin.


Tips:
1. Kalau permukaan puding belum cukup cokelat ketika waktu memanggang telah selesai, tambah waktu memanggang dengan menggunakan api atas hingga didapatkan permukaan puding yang cokelat keemasan;
2. Jika ingin mendapatkan tekstur puding yang lebih basah, tambahkan susu hingga 240  ml;
3. Pinggan tahan panas dapat digantikan dengan alufoil. Bisa juga membuatnya dengan alufoil cup personal sehingga tidak perlu repot memotong puding ketika ingin disajikan.

Eniwey, adakah diantara kamu yang menggemari drama Korea? Hmm, I do ^__^. Akan tetapi tidak semua drama Korea aku senangi. Lihat-lihat pemainnya, lihat-lihat latar belakang dan jalan ceritanya. Jadi gak semata-mata karena para aktor dan aktrisnya good looking doang. Setampan dan secantik apapun para bintangnya, jika aku rasa membosankan, ya sudah, switch off the tv, hehehe. Contohnya, Personal Taste. Kurang apa coba si Lee Min Ho itu? Tapi karena di sana penampilannya sangat feminin dan jalan ceritanya cukup standar, so, there is no reason to stay watching.

Kali ini, aku sedang nonton The Heirs dan Empress Ki. The Heirs, secara keseluruhan mengangkat tema yang sudah umum dalam dunia drama Korea. Kenapa standar? Laki-laki anak konglomerat (mereka menyebutnya chaebol) menyukai seorang gadis miskin, anak pembantu di rumahnya. Hubungan mereka ditentang oleh orang tuanya dan si laki-laki pada dasarnya sudah punya tunangan walaupun bahkan ia tidak memberikan pendapat sama sekali dalam pertunangan itu. Ya, pernikahan bisnis, semacam itulah. Standar, bukan? Kenapa masih nonton? Aku suka aja sama karakter Lee Bo Na-nya, hahaha.
Lalu, Empress Ki. Berbeda dengan The Heirs yang akan segera berakhir di episode 20, Empress Ki kabarnya memiliki episode yang cukup panjang, yaitu 60. Sejauh ini, baru selesai 12 episode. Hoooohh, tahun depan masih ada. Mengambil latar masa Goryo (cikal bakal Korea) masih di bawah jajahan Yuan, Kekaisaran China. Empress Ki ini bukan tokoh fiksi melainkan nyata dalam sejarahnya. Ia adalah perempuan Goryo yang mampu mencapai posisi puncak di Kerajaan Yuan dengan menjadi Permaisuri. Namun demikian, berdasarkan yang aku baca, jalan ceritanya tidak akan sama dengan sejarahnya. So, let's see, bagaimana sutradara akan mengarahkan ceritanya nanti. Love you Wang Yoo dan Ki Nyang. bukan Joo Jin Mo dan Ha Ji Won lho, ya, hahaha. Aku memang selalu jatuh cinta pada karakter yang mereka mainkan, bukan pada aktor dan aktrisnya^^.

Hadeww,,,udah yakk.. Kalau yang ngga suka drama Korea, jangan dibaca bagian curhatannya ya, hahahaha.

At last, guys, enjoy the blog!! 

Comments

Popular Posts