Green Tea Brownies
Tahun ini, Mahkamah Konstitusi -lembaga tempat aku nguli, berusia 10 tahun. Sementara aku berusia 26 tahun. Mmm.. emang rada-rada engga nyambung sih. Tetap aja, jangan nanya hal-hal terkait dengan masalah yang menimpa lembaga ini beberapa waktu yang lalu ya. Hanya saja, di sini, aku cuma ingin memamerkan foto 1 dasawarsa MK. Kamu tahu? Ketika melihat foto ini, yang terbayang di mataku malah siput, hehe, *siputnya si Spongebob, Gerry.
Ng-blank, hadohhh... Ya udah, langsung kita eksekusi aja ya. Ga pake banyak cerita. Intinya, brownies ini aku buat untuk teman-teman kantor (Mahkamah Konstitusi) yang dibawa tanggal 28 Oktober kemaren. Rasanya enak banget!!! Gak percaya, coba deh bikin sendiri. Males? Sini, pesan sama aku, hehe.
Green Tea Brownies
by Sajian Sedap
Modified: Uni Cakes
Bahan:
75 gr mentega tawar
1/4 sdt garam
100 gr white cooking chocolate, potong-potong
2 butir telur
50 gr gula pasir
50 gr almond bubuk
50 gr tepung terigu protein sedang
1/2 sdt green tea bubuk
Topping (pilihan):
1. 25 gr almond slice dan 50 gr choco chip;
2. 50 gr keju cheddar dan 50 gr choco chip.
How To:
1. Panaskan mentega dan garam hingga larut, matikan api. Masukkan potongan WCC dan aduk hingga larut, biarkan hangat;
2. Kocok telur dan gula hingga mengental;
3. Masukkan campuran mentega sedikit, sedikit, aduk rata;
4. Tambahkan tepung terigu, bubuk almond, dan green tea sambil diayak, aduk rata;
5. Tuang adonan ke dalam loyang ukuran 30x10x4 cm yang telah dialasi kertas;
6. Taburi dengan choco chip dan almond slice;
7. Panggang di dalam oven dengan suhu 180 derajat celcius selama kurang lebih 25-30 menit. Lakukan tes tusuk, angkat jika sudah matang, dan biarkan dingin.
*Jika menggunakan keju, maka setelah choco chip ditaburkan, segera panggang. Keju ditaburkan setelah brownies didinginkan.
Brownies ini termasuk dalam kategori brownies MAHAL, why? Karena almond bubuk dan green tea-nya itu, harganya selangit. Selain itu, dia juga pakai butter. Mungkin bisa aja kali ya, kalau butternya kita ganti dengan minyak sayur. Tapi tentu tekstur dan rasanya berbeda. So, selamat mencoba^^
Note:
Btw, hari ini (1 November 2013) telah dilaksanakan pemilihan Ketua Mahkamah Konstitusi dan dilanjutkan dengan Pemilihan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi karena Wakil Ketua yang sedang menjabat, terpilih sebagai Ketua. Pemilihan dilaksanakan dalam Sidang Pleno Khusus Mahkamah Konstitusi. Pemilihan berlangsung dalam nuansa dan suasana kekeluargaan yang kental. Tentu sangat berbeda dengan pemilihan kepala daerah, kepala negara, atau bahkan kepala desa ^o^. Tidak ada konflik dan tidak ada sikut-sikutan, *setidaknya itulah yang terlihat.
Persaingan dalam pemilihan ketua atau wakil ketua cukup ketat sehingga pemilihan ketua dilaksanakan dua putaran dan pemilihan wakil ketua dilaksanakan tiga putaran. Dan, selamat kepada Bapak Hamdan Zoelva dan Bapak Arief Hidayat atas jabatan baru sebagai Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi. Tugas selanjutnya yang menanti adalah menegakkan kembali 9 pilar Mahkamah Konstitusi yang sempat hampir roboh karena kehilangan keseimbangan akibat tumbangnya salah satu dari mereka. Sembilan pilar yang menopang agar lembaga produk reformasi ini tetap bediri dengan kokoh dan terhindar dari pelapukan zaman.
Btw, hari ini (1 November 2013) telah dilaksanakan pemilihan Ketua Mahkamah Konstitusi dan dilanjutkan dengan Pemilihan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi karena Wakil Ketua yang sedang menjabat, terpilih sebagai Ketua. Pemilihan dilaksanakan dalam Sidang Pleno Khusus Mahkamah Konstitusi. Pemilihan berlangsung dalam nuansa dan suasana kekeluargaan yang kental. Tentu sangat berbeda dengan pemilihan kepala daerah, kepala negara, atau bahkan kepala desa ^o^. Tidak ada konflik dan tidak ada sikut-sikutan, *setidaknya itulah yang terlihat.
Persaingan dalam pemilihan ketua atau wakil ketua cukup ketat sehingga pemilihan ketua dilaksanakan dua putaran dan pemilihan wakil ketua dilaksanakan tiga putaran. Dan, selamat kepada Bapak Hamdan Zoelva dan Bapak Arief Hidayat atas jabatan baru sebagai Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi. Tugas selanjutnya yang menanti adalah menegakkan kembali 9 pilar Mahkamah Konstitusi yang sempat hampir roboh karena kehilangan keseimbangan akibat tumbangnya salah satu dari mereka. Sembilan pilar yang menopang agar lembaga produk reformasi ini tetap bediri dengan kokoh dan terhindar dari pelapukan zaman.
Comments
Post a Comment