Batik Roll Cake
Assalamu'alaikum ^^
#resep
Rasanya kurang tepat roll cake ini disebut batik roll cake jika batik yang dimaksud adalah batik dengan motif yang ramai sebagaimana halnya khas batik Indonesia. Tapi jika batik dimaknai sebagai corak, tentu cake ini masuk dalam kategori ya. Sebenarnya sudah sangat lama aku ingin membuat Batik Roll Cake dengan motif batik seperti yang umum dipahami -megamendung sangat oke-, tapi tunggu ada pesanan ya, hihi.
Jika roll cake ini disebut Japanese Roll Cake, kurang tepat juga karena teknik pengadukannya tidak sama dengan cake khas negeri Sakura tersebut. Japanese Roll Cake memang terkenal dengan motifnya yang unik, lucu, dan cute. Sebelumnya aku pernah membuat Japanese Roll Cake, malahan dengan motif batik, aku pikir. Apa yang membedakan kedua resep ini?
Kita buat singkatan dulu ya biar lebih simple tapi dipahami oleh semua.
JRC = Japanese Roll Cake
BRC = Batik Roll Cake
Nah, JRC dibuat dengan teknik memisahkan pengocokan putih telur dan kuning telurnya. Bahan yang digunakan untuk membuat motif terbuat dari putih telur, gula, tepung, dan air lemon (jika suka). Cake ini dimatangkan dengan cara dipanggang. Sementara BRC (resep yang ini ya) tidak dibuat sedemikian ribet. Resep yang digunakan adalah resep spongecake biasa. Kuning telur dan putih telur tidak dikocok terpisah. Bahan untuk motif diambil dari adonan cake. Dan, cake ini dikukus.
Jadi, Batik Roll Cake dapat dibuat baik dengan resep JRC atau menggunakan resep BRC ini karena yang menjadi soal adalah motifnya. Akan tetapi, BRC versi spongecake yang dikukus ini tidak dapat disebut JRC. Artinya, JRC tidak hanya dicirikan dengan motif yang lucu tapi juga berbeda dari segi metode pembuatan.
Berikut aku share resep BRC. Resep ini milik Uni Dewi Anwar. Bahannya simpel dan proses pembuatannya juga simpel. Satu-satunya hal yang ribet adalah mengerjakan motifnya. Ah, ya... Ribet bagi yang belum terbiasa. Tapi akan menjadi keasyikan tersendiri bagi yang memiliki jam terbang tinggi. Betul begitu?
Batik Roll Cake
oleh Dewi Anwar
Bahan
8 butir telur
200 gram gula pasir
1 sdm cake emulsifier
160 gram tepung terigu protein sedang
50 gram maizena
150 gram minyak sayur
How To:
Panaskan kukusan dengan api sedang cenderung kecil. Siapkan 2 buah loyang ukuran 26x30cm, pasang kertas motif. Oles kertas motif dengan margarin agar kertas roti di atasnya tidak bergeser. Tumpuk kertas roti di atas kertas motif, oles tipis margarin, sisihkan.
Kocok telur, gula, dan emulsifier hingga mengembang, kental, dan pucat. Tambahkan terigu dan maizena yang sudah diayak sebelumnya, aduk rata. Tuang minyak sayur aduk rata. Ambil sedikit adonan sesuai jumlah warna yang dibutuhkan.
Beri masing-masing warna, masukkan adonan ke dalam plastik segitiga, dan mulailah menggambar di loyang. Kukus sekitar 1 menit. Keluarkan loyang dan tuang adonan ke dalam loyang. Ketuk-ketuk loyang beberapa kali, kukus selama kurang lebih 25 menit.
Angkat, balikkan dan kelupas kertas roti. Balikkan lagi cake ke atas sebuah serbet yang dialas kertas roti. Oleskan selai, gulung, padatkan.
Aku lebih suka menyimpan loyang yang sudah dilukis di dalam kulkas untuk beberapa waktu hingga agak mengeras. Atau kukus selama 1 menit tanpa menutup kukusan. Berdasarkan pengalamanku, jika motifnya kecil seperti dot dan dikukus selama 1 menit sesuai resep, ketika sudah matang, motifnya copot dan menempel di kertas roti. Motif dot pada BRC di atas ternyata cukup sepi dan diperparah dengan copotnya beberapa dot pada beberapa bagian. Tapi semua tentu kembali kepada cara yang ampuh bagi kamu^^.
Bagiku rasa roll cake agak 'adem'. Karena itu aku menggunakan pasta buah untuk memberi warna sehingga muncul rasa yang segar.
Salam bolu cantik^^
Mb q coba tp waktu mau bikin motif adonannya jd cair jd motifnya belepotan g karuan.trus cakenya agak seret
ReplyDeleteKurang kental berarti mba adonannya kalau sampai cair gitu. Atau terlalu berlebihan saat ngocoknya. Karena ini cake kukus, jadi g mungkin seret. Cuma, rasanya 'adem' iya. Coba lagi ya mba ^^
Delete