Chocolate Week NCC
Hmm...sebulan ini semua postingan bakul adalah olahan cokelat. Yak, tepat sekali, tentu saja karena ada event. NCC Chocolate Week^^. Selama satu bulan aku setor 5 resep. Apa aja?
1. Melted Brownie with Almond Topping, menggunakan resep brokus Ny. Liem. Bisa dipanggang? Bisa, yang penting dicoba. Trial and error itu bagian dari proses pembelajaran, asal tahu dasar dan ilmunya walaupun dikit^^;
2. Tiramisu. Yang ini menggunakan resepnya Ibu Fatmah Bahalwan. Aku pakai mascarpone cheese produk Yummy;
2. Tiramisu. Yang ini menggunakan resepnya Ibu Fatmah Bahalwan. Aku pakai mascarpone cheese produk Yummy;
3. Sacher Torte. Cake yang berasal dari Austria. Bangga deh pokoknya, akhirnya aku bisa bikin cake yang namanya aja, aku *kemungkinan besar* tidak tahu how to pronounce, hehehe;
5. Brownis Pandan;
6. Brownies Lapis Cokelat;
7. Tiramisu Cake Pop;
8. Brownies Kukus Ketan Hitam;
9. Klepon Ubi Isi Cokelat;
10. Brownies Kukus Ny. Liem
Selain itu, aku juga memasak lagi 2 jenis masakan yang sudah diposting oleh member lain. Apa saja?
1. Hot Chocolate. Resep dipost oleh Arni Kukis Lucu;
2. Chocolate Melt Brownie Agogo. Resep dipost oleh Dian Permatasari
6. Brownies Lapis Cokelat;
7. Tiramisu Cake Pop;
8. Brownies Kukus Ketan Hitam;
9. Klepon Ubi Isi Cokelat;
10. Brownies Kukus Ny. Liem
Selain itu, aku juga memasak lagi 2 jenis masakan yang sudah diposting oleh member lain. Apa saja?
1. Hot Chocolate. Resep dipost oleh Arni Kukis Lucu;
2. Chocolate Melt Brownie Agogo. Resep dipost oleh Dian Permatasari
Dan dengan demikian, aku berhak badge cantik ini (udah nagkring di sebelah, tapi belum nemu cara buat ngecilinnya, biar sama ukurannya ama NCCRW):
Oy, mau cerita juga. Kali ini, ada yang beda dengan week-weekan NCC. Kalau biasanya para host akan membuat blog khusus untuk satu event, kali ini area untuk postingnya berbeda. NCC bekerjasama dengan DapurMasak. Nah, peserta dapat memposting resep masing-masing di DapurMasak setelah membuat akun. Selain itu, pesertanya juga tidak terbatas pada anggota NCC saja, melainkan seluruh rakyat Indonesia. Atau bila ada penduduk dari luar negeri, juga monggo^^.
So, kalau udah puas ama cokelatnya, mari kita lihat sejarah si cokelat ini ya. Membaca dari beberapa sumber, cokelat pertama kali diperkenalkan di Eropa. So, nggak heran dong, kalau sampai hari ini, cokelat yang terkenal enak *padahal kan relatih ya* itu berasal dari negeri para bule itu. Karena akan sangat panjang, maka aku mengusulkan untuk membaca sejarah cokelat di sini saja, ya^^. Artikel tersebut lumayan komplit memuat cerita mengenai cokelat beserta manfaatnya buat tubuh manusia.
Sebelum menjadi cokelat yang kita konsumsi, cokelat diolah dari buah berbiji yang manis dan ada asam-asamnya dikit. Biji si cokelat ini dilapisi oleh lapisan putih. Lapisan inilah yang berasa manis dan asam itu. Sedangkan yang diolah menjadi cokelat adalah bijinya yang berwarna merah hati. Rasanya pahit. Kami di Padang Jopang menyebut buah cokelat ini dengan sebutan KAWAH. Berikut fotonya yang aku ambil dari kebun di rumahku.
Sejauh ini, belum ada pabrik pengolahan biji cokelat menjadi cokelat bubuk di wilayah Sumatera Barat, setau aku ya, CMIIW. Sementara lahan pertanian penduduk yang dimanfaatkan untuk menanam cokelat ini cukup luas, memang sifatnya pribadi. Jadi, selama ini, petani cokelat, termasuk orang tuaQ, mengolah biji cokelat sampai kering saja, kemudian dijual kepada pengepul.
Pada dasarnya, KAWAH ini tidak terlalu membutuhkan perhatian ekstra. Yang perlu dipastikan adalah pupuknya, cukup cahaya, dan selalu memangkas dahan-dahan baru yang bermunculan. Mengapa harus dipangkas? Simpel saja, agar gizi atau makanan yang diproses oleh pohon KAWAH ini disalurkan menjadi buah dan tidak diambil alih oleh daun yang bertumbuh. Selain itu, buah KAWAH yang matang juga harus segera dipanen. Jika buah KAWAH dibiarkan membusuk di pohonnya, hal itu akan mengganggu produksi buahnya. CMIIW lagi^^. Ini berdasarkan pengamatanQ selama memiliki tanaman KAWAH ya.
Buah yang sudah layak dipanen adalah buah yang sudah berwarna kekuning-kuningan. Setelah dipanen, kupas, dan diamkan semalaman agar getahnya meresap ke dalam bijinya. Keesokan harinya jemur biji KAWAH di bawah terik sinar matahari dan jangan biarkan kehujanan. Kalau kehujanan, biji KAWAH menjadi jelek. Dan juga, jika biji KAWAH langsung dijemur seteah dikupas, getahnya tidak akan meresap sehingga biji KAWAHnya menjadi lebih enteng dibandingkan dengan biji KAWAH yang diperam semalaman.
Okeee, panjang sekali dongengQ kali ini. Semoga bermanfaat ya^^.
kasih tau resep dan caranya dong sis..
ReplyDeleteSemua resepnya sudah aku posting kok mba masing-masing^^. Mba searching aja lewat kotak searching yang ada di pojok kanan atas. Masukin nama resep, ntar juga nongol beberapa postingan terkait resep dimaksud. Salah satu postingan resepnya bisa mba klik http://uni-ewi.blogspot.com/2013/09/tiramisu.html ini. Happy Hunting ya, mba^^.
DeleteOh iya, kotak searchingnya aku kasih nama 'Ubek-Ubek Blog', mba
Delete