Bubur Kacang Hijau

Assalamu'alaiku Wr. Wb.

Pemirsahhh... ini dia bubur kacang hijau pemberian kakakku. Bagiku, rasanya terlalu manis dan garam sedikit juga sangat terasa. Bagi kakakku? Ya, pas dong, secara dia yang masak dan pastinya sudah diicip. Oh ya, aku tidak merasakan sensasi segar jahe di dalamnya. Sensasi yang akan selalu ada dalam setiap bubur kacang hijau yang aku buat. Yup, aku selalu menambahkan sekitar 1 cm jahe untuk memasak 125 gram bubur kacang hijau.

125 gram?
Yuhuu, anda tidak salah baca... Saat ini aku hanya tinggal berdua saja dengan suami, jadi kami tidak butuh banyak bubur untuk sarapan pagi.

Kembali ke masa-masa kecil...
Ibuku termasuk jarang membuat bubur kacang hijau, boleh dikatakan sebulan sekali, mungkin, bahkan tidak. Kami lebih sering membeli bubur kacang hijau di tetangga yang salah satu menu di warungnya adalah bubur kacang hijau. Namanya Ibu Iza. Selain bubur kacang hijau beliau juga menjual pisang goreng dan ketan. Pisang gorengnya terbuat dari pisang batu (kepok), pisang raja, atau pisang jantan (aku tak tahu bahasa Indonesianya). Pisang dan ketan adalah favorit ayahku. Biasanya kami membeli ketan, pisang, dan bubur kacang hijau di pagi Minggu. Jika sekali waktu ibuku tidak berangkat kerja (beliau berjualan baju di Pasar Payakumbuh sehingga tidak hari libur baginya, kecuali beliau meliburkan diri) maka beliau selalu membuatkan camilan untuk kami. Salah satunya bubur kacang hijau. Dan sekarang aku menyadari bahwa dulu, aku sebenarnya lebih menyukai bubur kacang hijau versi ibuku.

Ketika kakakku mengandung anak pertamanya, Muhammad Habibi Fachry, ibuku menganjurkan kakakku untuk mengkonsumsi bubur kacang hijau, terutama airnya, setiap pagi. Dan bubur kacang hijau yang dibuatnya ini tidak menggunakan santan melainkan hanya air putih saja, ditambah sedikit gula, dan daun pandan, sekali waktu. Baru kali itu pula aku 'ngeh' kalau membuat bubur kacang hijau itu tidaklah repot, tidak harus banyak, dan tidak harus menggunakan santan. Buktinya kakakku membuat bubur kacang hijau untuk konsumsi pribadi, cuma segenggam saja. Sebagi informasi, kami menyebutnya bubua kacang padi. Ya, itulah namanya di kampungku nan asri...

Bicara soal asri, beberapa minggu belakangan ini kampungku mendapat kiriman asap akibat kebakaran hutan dan lahan perkebunan dari riau, jambi, sumsel, dan sumut. Di Sumatera Barat sendiri alhamdulillah tidak ada kebarakan hutan. Menurut ibuku, dari hari ke hari asapnya semakin parah. Semuanya berbau asap, bahkan airpun demikian. Rasanya mau muntah mencium aroma air apalagi hendak meminumnya. Guru ngajiku, Ibu Darmiza, masuk rumah sakit karena asma-nya kambuh akibat asap yang kian tebal. Oh, dear, entah sampai kapan bencana ini akan berakhir. Semoga dalam waktu dekat, Allahumma aamiin...

So, langsung ke resep ya^^
Bubur Kacang Hijau (versi tanpa santan)
by Uni Cakes

Bahan:
125 gram kacang hijau
500 ml air

350 ml air
100 gram gula palem, sisir
1 cm jahe, iris tipis
1 lembar daun pandan
Sejumput garam

How To:
1. Rendam kacang hijau, daun pandan, dan jahe dalam 500 ml air semalaman atau kurang minimal 4 jam, tiriskan;
2. Rebus kacang hijau bersama 350 ml air hingga empuk, biasanya kacang hijau mulai merekah;
3. Masukkan gula palem, aduk rata dan masak hingga gula larut;
4. Setelah mendidih, angkat, dinginkan.

Bubur Kacang Hijau Santan
by Uni Cakes

Bahan:
125 gram kacang hijau
500 ml air

150 ml air
100 ml santan
100 gram gula palem, sisir
1 cm jahe, iris tipis
1 lembar daun pandan
Sejumput garam

How To:
1. Rendam kacang hijau, daun pandan, dan jahe dalam 500 ml air semalaman atau kurang minimal 4 jam, tiriskan;
2. Rebus kacang hijau bersama 150 ml air hingga empuk, biasanya kacang hijau mulai merekah;
3. Masukkan gula palem, aduk rata dan masak hingga gula larut;
4. Tuang santan, aduk rata, masak hingga mendidih, angkat, dinginkan.

Proses perendaman lebih baik jika dilakukan semalaman. Tujuannya untuk membuat kacang hijau menjadi empuk sehingga proses perebusannya tidak lama. Tanpa merendampun sebenarnya bisa saja. Cuma, ketika merebusnya dengan air butuh waktu yang lama dan jumlah air yang banyak. Seringkali jika menggunakan teknik ini aku harus menambah takaran airnya karena air mulai kering tapi kacang hijaunya belum empuk. Dan air yang digunakan haruslah air panas supaya proses perebusan sempurna.

Eniwei... sekian dulu ya.
Makan enak, makan bergizi^^
Wassalam

Comments

Popular Posts